Pengaruh Penggunaan Abu Serabut Kelapa Substitusi Sebagian Semen dengan Penambahan Superplasticizer Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton

  • Diana Puspitasari Universitas Bojonegoro
  • Zainuddin Zainuddin Universitas Bojonegoro
  • Bella Lutfiani Al Zakina Universitas Bojonegoro
Keywords: Abu Serabut Kelapa, Superplasticizer, Kuat Tekan Beton, Kuat Lentur Beton

Abstract

Limbah sering dimanfaatkan menjadi suatu bahan yang dapat difungsikan untuk keperluan tertentu seperti bidang rekayasa bahan bangunan. Salah satu limbah yang belum begitu banyak diteliti sebagai bahan campuran pembuatan beton yaitu Abu Serabut Kelapa (ASK). Pada penelitian ini abu serabut kelapa sebagai substitusi sebagian semen dalam campuran beton. Untuk mengatasi kesulitan pengerjaan beton tersebut digunakan bahan tambah cairan superplasticizer. Superplasticizer digunakan untuk pengurang kadar air (water reducer) dan mempercepat waktu ikat (accelerator). Penambahan superplasticizer sebesar 1% dari berat semen dengan pengurangan air sebesar 10%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggantian semen dengan abu serabut kelapa dan penambahan superplasticizer terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton. Persentase pengganti semen dengan abu serabut kelapa sebanyak 0%, 1%, 2,5%, dan 4%. Mutu beton yang direncanakan 25 MPa dan lamanya waktu perendaman 28 hari. Dari pengujian kuat tekan dan kuat lentur beton diperoleh kesimpulan bahwa penambahan abu serabut kelapa dan superplasticizer dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat lentur beton. Nilai optimum uji kuat tekan beton umur 28 hari berada pada variasi 4 % sebesar 26,37 MPa yang mengalami kenaikan sebesar 62,91% dari beton normal. Nilai optimum uji kuat lentur beton umur 28 hari berada pada variasi 2,5% sebesar 11,67 kg/cm³ yang mengalami kenaikan sebesar 8,74% dari beton normal.

References

Azizah, N., & Imam, A. (2019). 276539884. 3(2), 52–56.

Badan Standardisasi Nasional. (1990). SNI 03-1974-1990 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan Standardisasi Nasional Indonesia.

BSN. (2008). SNI 1970-2008 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standar Nasional Indonesia, 7–18.

BSN. (2011). SNI 4431-2011 : Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik Pembebanan. Badan Standar Nasional Indonesia, 16.

Education, A., & Advice, S. (2018).(1. 14, 63–65)

Nasional, B. S. (1990). Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Sni 03-1968-1990, 1–5.

Santosa, B. (2019). Pemanfaatan Abu Serabut Kelapa (ASK) Sebagai Pengganti Sebagian Semen dengan Bahan Tambah Sikament-LN untuk Meningkatkan Kuat Tekan Beton. Jurnal Teknik Sipil, 5(1), 22–39.

Satriani. (2019). Pengaruh Kadar Lumpur Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Seminar Nasional Riset Terapan, 4(November), C53–C57.

SNI 03-2816-1992. (1992). Metode Pengujian Kadar Zat Organik Agregat Halus. Standardisasi Nasional Indonesia Nasional Indonesia, 4, 2–3

SNI 03-2834-2000. (2000). SNI 03-2834-2000: Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. Sni 03-2834-2000, 1–34.

Published
2023-10-16