Analisis Kinerja Simpang Tiga Tak Bersinyal Terhadap Kemacetan Lalu-Lintas Dengan Metode PKJI 2014

(Studi Kasus Simpang Tiga Purwosari - Ngambon Bojonegoro)

  • Nova Nevila Rodhi Universitas Bojonegoro
  • Arbin Saputro Universitas Bojonegoro
  • Risang Setyobudi Universitas Sunan Bonang
  • Afrikhatul Maulidiyah Universitas Yudharta Pasuruan
Keywords: Simpang Tak Bersinyal, Kinerja Simpang, PKJI 2014

Abstract

Simpang Purwosari – Ngambon merupakan simpang tiga tak bersinyal.Volume lalu lintas yang melewati simpang ini cukup padat dan bervariasi pada tiap lengan sehingga menyebabkan kemacetan dan konflik lalu lintas pada jam-jam sibuk akibat kendaraan yang saling ingin mendahului. Oleh karena itu diadakan penelitian dengan tujuan mengetahui kondisi simpang saat ini,menganalisis kinerja simpang dan memberikan alternatif penanganan arus lalu lintas.Pengambilan data dilakukan selama tiga hari, yakni Senin 7 juni 2021 , Rabu 9 Juni 2021 dan Sabtu 12 Juni 2021. Satu hari dibagi dalam tiga sesi, yakni pagi (07:00-08:00), siang (12:00-13:00) dan sore (16:00-17:00). Data-data yang diambil berupa lebar jalan, jumlah arus lalu lintas, jumlah penduduk dan kondisi di sekitar lingkungan jalan atau simpang. Selama pengamatan, volume lalu lintas tertinggi terjadi pada Hari Sabtu 12 juni 2021 sebesar 3802,2 skr/jam. Data ini yang digunakan sebagai analisis untuk mengetahui kinerja simpang.Data dianalisis menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014.Dari hasil analisis yang diperoleh, nilai kapasitas (C) dari perhitungan arus lalu lintas tertinggi didapat nilai 3802,2 skr/jam, derajat kejenuhan (DJ) sebesar 1,48 skr/jam, tundaan (T) simpang sebesar 13 dtk/jam dan Peluang Antrian (PA) sebesar 92 – 175 %. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kinerja simpang saat ini tidak mampu melayani arus lalu lintas yang masuk keluar simpang, dibuktikan dengan nilai derajat kejenuhan, DJ= 1,48. Hasil bahwasanya tersebut tidak memenuhi syarat derajat kejenuhan maksimum suatu simpang, dimana suatu simpang dinyatakan aman jika nilai derajat kejenuhan (DJ) ≤ 0,85. Hal ini menunjukan bahwa kinerja simpang Purwosari dapat dikatakan buruk.

 

Kata kunci: Simpang Tak Bersinyal,Kinerja Simpang,PKJI 2014

References

Anonim, 2014, Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jendral Bina Marga,2014,Departemen Pekerjaan Umum

Anonim, 2009, Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Departemen Perhubungan, Jakarta

Apriliyanto A dan Sudibyo S. 2018. Analisis Kemacetan Dan Perkiraan Tingkat Pelayanan Jalan Pada Masa Mendatang (Studi Kasus Jalan Raya Sawangan Depok). JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 03 No. 02, Agustus 2018.

Hamdani D dan Anisarida AA, 2020, Identifikasi Kapasitas Ruas Jalan Letjen Ibrahim Adjie Sta. 3 +100 Di Perlintasan Sebidang Kereta Api Kota Tasikmalaya, Jurnal, Teknik Sipil, Universitas Winaya Mukti. Nasution. (2008). Manajemen Transportasi. Bogor: Ghalia Indonesia

Miro, F. 2005. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi. Erlangga. Jakarta

Rauf H. 2015. Analisa Kinerja Lalu Lintas Akibat Besarnya Hambatan Samping Terhadap Kecepatan dengan Menggunakan Regresi Linier Berganda (Studi Kasus Ruas Jalan dalam Kota pada Segmen Jalan Lumimuut). Jurnal Sipil Statik. 3(10) : 669-684

Salim A. 2000. Manajemen Transportasi. Cetakan Pertama. Edisi Kedua.Jakarta : Ghalia Indonesia

Setijadji A. 2006. Studi Kemacetan Lalu Lintas Jalan Kaligawe Kota Semarang [tesis]. Semarang (ID) : Universitas Diponegoro.

Sriharyani L dan Hidayat MN. 2017. Analisa Arus Kendaraan Terhadap Kinerja Simpang Tak Bersinyal Dengan Metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014 (Studi Kasus Simpang Tiga Pasar Punggur Lampung Tengah). TAPAK Vol. 6 No. 2 MEI 2017

Wijaya A dan Triana S, 2016, Kinerja Persimpangan Jl. Ibrahim Adjie – Jl. Jakarta Dengan Beroperasinya Flyover Jl. Jakarta, Kota Bandung, Jurnal, Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional.

Published
2024-11-30