Pengaruh Nilai Abrasi Limbah Beton (Recycle) pada Pembuatan Beton Normal
Abstract
Beton merupakan material konstruksi yang saat ini banyak digunakan dalam berbagai bagian bangunan yang kita temui selama proses pembangunan, seperti pada gedung, jalan, dan jembatan. Penelitian secara kuantitatif adalah jenis penelitian yang diambil. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan benda uji silinder 15 cm x 30 cm, penambahan pecahan agregat kasar limbah beton sebanyak 0%, 5%, 15%, dan 25%. Benda uji dibuat 6 sampel untuk diuji pada umur uji 14 dan 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kuat tekan yang dihasilkan pada umur 14 kuat tekan pada beton dengan variasi 0% memiliki kuat tekan sebesar 8,58 Mpa, variasi 5% memiliki kuat tekan sebesar 8,12 Mpa, variasi 15% memiliki kuat tekan sebesar 9,27Mpa dan variasi 25% memiliki kuat tekan sebesar 10,25 Mpa, sedangkan kuat tekan beton umur 28 hari mengalami peningkatan dibandingkan umur 14 hari, dengan variasi penambahan 0% (beton normal), memiliki kuat tekan rata rata 20,70 Mpa, variasi 5% memiliki kuat tekan rata rata 17,43 Mpa, variasi 15% memiliki kuat tekan rata rata 17,43 Mpa dan yang terahir variasi 25% memiliki kuat tekan rata rata 9,58 Mpa. Semakin banyak penggunaan limbah beton dalam campuran maka dapat menurunkan kuat tekan beton. Substitusi pada 5% menjadi paling optimal untuk hasilnya. Kualitas limbah beton yang bervariasi menjadi penyebab turunnya kuat tekan beton dan menjadikan perbedaan pada sifat beton
References
Andardi, F. R., & Prasetyo, L. (2022). Pengaruh Penggunaan Limbah Beton sebagai Bahan Pengganti Agregat Kasar dan Agregat Halus Berdasarkan Grafik Fuller pada Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan. Rekayasa Sipil, 11(1), 1.
Abibullah. (2021). Pengaruh Pemanfaatan Limbah Beton Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton. INTEK: Jurnal Penelitian, 6(2), 145.
Kusumawardhana, I., & Teguh, M. (2018). Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Beton Limbah Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Beton Normal. Universitas Islam Indonesia.
Prastiyo, F. D., Cahyono, I., & Hidayat, R. (2022). Pemanfaatan Limbah Pecahan Beton Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Mutu F’C 18, 68 MPa. Nucleus Journal, 21–28.
Surya saputro. (1945). KUAT TEKAN BETON Surya Saputro Jurusan Teknik Sipil , Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda , Kalimantan Timur – Indonesia. 1–11
Iskandar, D., & Sriharyani, L. (2021). Soft Computing Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan Berbasis Artificial Neural Networks. TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi):Jurnal Program Studi Teknik Sipil, 10(2), 148-154.
Dipohusodo, Istimawan, 1994, Struktur beton bertulang, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Mulyono, T. 2003. Teknologi Beton, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
Tjokrodimuljo, K (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM, Sleman.
Mulyono, T. (2005): Teknologi beton, Yogyakarta: Penerbit ANDI, 10-38.
Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1992. Teknologi Beton. Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.
Bina Marga. (2010). Spesifikasi Umum. semarang: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga.
Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Penerbit ANDI. Yogyakarta
SNI 03-2847-2002. (2002): Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta: BSN, 35.
Duff Abrams (1919,dalam Shetty, 1997). Hubungan antara faktor air semen dengan kuat tekan beton.
SNI 03-6820-2002. (2002): Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan bahan dasar semen, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta: BSN, 1.
Badan Standarisasi Nasional. 1991. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SKSNI T-15-1991-03.
Tjokrodimuljo, 1992, Teknologi Bahan Konstruksi, Buku Ajar. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya. Yogyakarta
SK SNI S-04-1989-F, “Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar”, Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
SNI 03–1974–1990 “Metode Pengujian Kuat Tekan Beton” Badan Standarisasi nasional (BSN) ICS 91.100.30
SNI 03-2834-2000, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal, Badan Standardisasi Nasional.
Departemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, PUBI-1982, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
SNI 03-6468-2000. Tata Cara Perencanaan Campuran Tinggi dengan Semen Portland. Badan Standarisasi Nasional