ANALISIS NILAI TAMBAH KOMODITAS KELAPA MENJADI PRODUK OLAHAN WINGKO Studi Kasus di Dusun Sawo, Kelurahan Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur Tahun 2019
Abstract
Kelapa (Cocos nucifera. L) merupakan tanaman jenis palma yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dalam dunia perdagangan, di Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa terbesar yang utama di dunia. Di kabupaten Lamongan terutama di Kecamatan Babat, kelapa diolah menjadi suatu makanan khas atau biasa disebut oleh-oleh yaitu wingko yang menjadi trend merk Indonesia.
Menurut Suprapto H. (2006 : 4) produk wingko merupakan salah satu bentuk penganekaragaman bahan pangan semi basah yang banyak diproduksi dengan skala rumah tangga (home industry). Pengolahan kelapa menjadi wingko dapat memiliki nilai tambah ganda yaitu memperpanjang waktu simpan dan meningkatkan harga jual kelapa.
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian mengenai besarnya penerimaan, pendapatan, dan nilai tambah komoditas kelapa menjadi produk olahan kelapa yaitu wingko di Dusun Sawo Kelurahan Babat Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus karena semua populasi dijadikan responden. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka dilakukan analisis data dengan menggunakan rumus perhitungan Penerimaan TR = P.Q, Pendapatan = TR-TC, Nilai Tambah Netto NTn = NTb - Np, Nilai Tambah Brutto NTb = Na - Ba, Nilai Per Bahan Baku R = NTb : ∑bb, dan Nilai Per Tenaga Kerja NTtk = NTb : ∑tk.
Hasil penelitian dengan mengambil pengusaha sebanyak 8 pengusaha. Industri pembuatan wingko dengan rata-rata bahan baku per produksi, maka didapatkan data rata-rata untuk penerimaan adalah Rp.130.000,- per produksi yang artinya penerimaan usaha wingko sangat efisien atau layak. Perhitungan pendapatan wingko selama satu kali proses produksi diperoleh pendapatan sebesar Rp. 100.074,9,- dan untuk nilai tambah brutto sebesar Rp. 105.030,- per produksi, nilai tambah netto sebesar Rp.104.398,- per produksi, nilai tambah per bahan baku sebesar Rp. 6.840,- dan untuk nilai tambah per tenaga kerja sebesar Rp. 13.266,-.