COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BOJONEGORO
Abstract
Jumlah kejadian bencana tanah longsor di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi, untuk meminimalisir jumlah angka resiko bencana yang tejadi maka diperlukan peran stakeholders dalam mengurangi resiko bencana tanah longsor melalui kolaborasi. Melihat selama ini dalam mitigasi bencana tanah longsor yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana proses kolaborasi yang dibangun dalam mengurangi resiko bencana tanah longsor di Kabupaten Bojonegoro. Metodologi penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan enam subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa collaborative governance dalam mitigasi bencana tanah longsor di Kabupaten Bojonegoro belum berjalan dengan optimal dan belum sepenuhnya efektif, meskipun beberapa indikator telah terpenuhi, seperti komitmen dari beberapa individu, membangun kepercayaan antar pihak yang terlibat sudah saling berbagi informasi. Hal ini karena masih ada beberapa indikator yang belum terpenuhi sehingga menghambat keberhasilan kolaborasi, yaitu dialog tatap muka yang belum berjalan dengan intens, kurang aktifnya peran berbagai aktor dalam kolaborasi, sumber daya yang kurang memadai. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada BPBD Kabupaten Bojonegoro sebagai koordinator penanggulangan bencana untuk melakukan monitoring dan evaluasi, meningkatkan peran swasta, akademisi, media massa, masyarakat untuk memperkuat komitmen, dan meningkatkan koordinasi antar stakeholders.
References
Arrozaaq. D. L. C, Collaborative Governance (Studi Tentang Kolaborasi Antar Stakeholders Dalam Pengembangan
Emerson Kirk. Tina Nabatchi & Stephen Balogh, Integrative Framework for Collaborative Governance, Journal of Administration Research and Theory, 2012.
Isnaini, R. Analisis Bencana Tanah Longsor di Wilayah Jawa Tengah. Islamic Management and Empowerment Journal. (2019).
Isnaini. R, Analisis Bencana Tanah Longsor di Wilayah Jawa Tengah, Islamic Management and Empowerment Journal, 2019.
Kawasan Minapolitan Di Kabupaten Sidoarjo, Doctoral dissertation, Universitas Airlangga). (2016).
Kementrian ESDM, Faktor Utama Penyebab Tanah Longsor, 2008.
Machruf, I. N., Hermawan, D., & Meutia, I. F. Penanggulangan Pra Bencana Alam Tsunami di Kabupaten Lampung Selatan dalam Perspektif Collaborative Governance. Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik. (2020).
Machruf. I. N. Hermawan. & Meutia. I. F, Penanggulangan Pra Bencana Alam Tsunami di Kabupaten Lampung Selatan dalam Perspektif Collaborative Governance, Administrativa: Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik, 2020.
Puri D. P & Khaerani T. R, Strategi Mitigasi Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Purworejo, Journal of Public Policy and Management Review, 2017.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta, 2017.
Undang-Undang, Penanggulangan Bencana Nomor 24, 2007.
Undang-Undang, Pengertian Mitigasi Nomor 24, 2007.
Yulianto. A & Mutiarin. D, Pelaksanaan Collaborative Governance Dalam Desa Tangguh Bencana, Prosiding Konferensi Nasional Ke-8 APPTMA, 2018.
Yuniarta. H. Saido & Purwana Y. M, Kerawanan bencana tanah longsor Kabupaten Ponorogo. Matriks Teknik Sipil, 2015.
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
JIAN is licensed under a under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License