ANALISIS VARIABEL SOSIAL EKONOMI TERHADAP TINGKAT INKLUSI KEUANGAN NEGARA ASIA TAHUN 2010-2015
Abstract
Daerah tertinggal merupakan kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang jika dibandingkan dengan wilayah lain dalam skala nasional. Pulau Jawa sebagai kontribusi pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia nyatanya menyumbang 6 dari 122 daerah tertinggal di Indonesia, yaitu Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Bangkalan, Kab.Sampang, Kab. Pandeglang, Kab. Lebak. Salah satu kriteria daerah tertinggal yaitu mengenai sumberdaya manusia, hal ini bisa diukur melalui HDI (Human Development Index). Jumlah penduduk miskin, angkatan kerja dan PDRB perkapita adalah beberapa faktor yang dianggap dapat menggambarkan pengaruh HDI pada 6 daerah tertinggal. Penelitian kali ini menggunakan regresi data panel model Random Effect (REM) pada 6 daerah tertinggal di Pulau Jawa tahun 2010-2016. Hasil penelitian kali ini, variabel angkatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Human Development Index (HDI). Sedangkan jumlah penduduk miskin dan PDRB perkapita berpengaruh signifikan terhadap HDI pada 6 daerah tertinggal di pulau Jawa. Maka cara yang efektif untuk percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi pada daerah tertinggal yang berkaitan dengan HDI melalui penurunan jumlah penduduk miskin dengan penciptaan lapangan kerja yang bersifat labour intensive yang pada gilirannya akan meningkatkan PDRB perkapita. Sehingga, peningkatan PDRB perkapita akan meningkatkan Human Development Index (HDI) dimana HDI merupakan salah satu indikator dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah.