Nilai Jasa Lingkungan Pada Hutan Kota di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta
Abstract
Abstrak: Pemanasan global merupakan isu penting saat ini. Pemanasan global umumnya terjadi karena peningkatan karbon dioksida (CO2) dan CH4 di atmosfer. Pemanasan global mengacu pada peningkatan suhu permukaan rata-rata bumi dalam jangka panjang. Penyebab terjadinya pemanasan globak karna adanya peningkatan karbon di tengah kehidupan masyarakat. Hutan yang mempunyai peran ekologis sebagai penyerap karbon. Hutan kota Taman Margasatwa Ragunan memiliki fungsi dan peran ekologis yakni sebagai penyedia oksigen dan penyerap karbon. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dan dibagi menjadi 4 titik yaitu utara, barat, timur, dan selatan. Penilitian ini menggunakan analisis biomassa, analisis serapan CO2, dan analisis jasa lingkungan, lalu diuraikan dengan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa biomassa yang dimiliki oleh hutan kota Taman Margasatwa Ragunan yakni 0,323 ton/ha, sedangkan nilai serapan CO2 0,4738 ton/ha, dan untuk nilai jasa lingkungan sebesar Rp. 32.479. Untuk secara keseluruhan nilai jasa lingkungan di hutan kota Taman Margasatwa Ragunan yakni Rp. 4.547.060. Nilai jasa lingkungan serapan karbon yang dimiliki oleh hutan kota Taman Margasatwa Ragunan dapat menjadikan contoh untuk meningkatkan kawasan hutan kota di kawasan ibukota DKI Jakarta sebagai penyeimbang dari tingginya kegiatan antropogenik yang menyebabkan tingginya pencemaran udara.
References
Adinugroho, W. C. et al. (2012). Kontribusi sistem agroforestri terhadap cadangan karbon di Hulu DAS Kali Bekasi. Jurnal Hutan Tropis. 1(3).
Azizah, Mia, Nia Yuliani, and Heriyanto Heriyanto. "CADANGAN KARBON PADA TEGAKAN POHON HUTAN KOTA DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DKI JAKARTA." Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya 6.1 (2019): 1-9.
Baharuddin et al. (2014). Potensi biomassa, cadangan karbon dan serapan karbon dioksida (CO2) Serta Persamaan Allometrik Penduga Biomassa pada Tegakan Bambu Betung (Dendrocalamus asper) pada Hutan Bambu Rakyat di Kabupaten Tana Toraja. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian HHBK. 1 (1): 415–428.
Cheng C, Yang X, Wang J, Luo K, Rasheed A, Zeng Y, Shang Q. 2020. Mitigating Net Global Warming Potential and Greenhouse Gas Intensity by Intermittent Irrigation Under Straw Incorporation in Chinese Double-Rice Cropping Systems. Paddy and Water Environment. 18: 99–109.
Lu Z, Wu C, Wu N, Lu H, Wang T, Xiao R, Liu H, Wu X. 2022. Change Trend of Natural Gas Hydrates in Permafrost on The Qinghai-Tibet Plateau (1960‒2050) Under The Background of Global Warming and Their Impacts on Carbon Emissions. China Geology. 5. 475–509.
Hairiah K. Rahayu S. 2007. Pengukuran ‘karbon tersimpan’ di berbagai macam penggunaan lahan. Bogor. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office, University of Brawijaya, Unibraw, Indonesia. 77.
Purnawan, E. I. (2016). Teknik Estimasi Cadangan Karbon Serapan Karbondioksida & Produksi Oksigen Hutan Alam Dipterocarpa. 0–20.
Rinjani, A. R., Setyaningsih, L. and Rusli, A. R. (2018). Potensi Serapan Karbon Di Jalur Hijau Kota Bogor. Jurnal Nusa Sylva. 16 (1): 32–40.
SNI (2011). Pengukuran dan penghitungan cadangan karbon–Pengukuran lapangan untuk penaksiran cadangan karbon hutan (ground based forest carbon accounting). Standar Nasional Indonesia. 7724.
Sribianti, I. (2021, November). Economic valuation of mangrove ecosystem environmental services based on green economy. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 886, No. 1, p. 012116). IOP Publishing.